Jombang | jatimtv.com – Sabtu (21/10/2023) SMK PK Dwija Bhakti Jombang, Jawa Timur, mengadakan acara Peringatan Hari Santri Nasional, di gelar di lapangan SMK PK Dwija Bahkti.
Sejarah peringatan hari santri setiap tanggal 22 Oktober diperingati sebagai hari santri. Peringatan ini menjadi hal yang penting karena tujuannya untuk mengingatkan masyarakat tentang resolusi jihad KH Hasyim Asyari.
Peringatan ini mengisahkan Hasyim Asyari yang kala itu menjabat sebagai Rais Akbar PBNU memutuskan melakukan resolusi jihad melawan pasukan kolonial di Surabaya, Jawa Timur. Keputusan itu ditetapkan setelah mendengar tentara Belanda yang berupaya kembali menguasai Indonesia dengan membonceng sekutu. Para santri meminta kepada pemerintah supaya menentukan sikap dan tindakan agar tidak membahayakan kemerdekaan serta agama. Pasalnya, perbuatan Belanda dan Jepang kepada Indonesia dianggap sebagai perilaku zalim bagi NU. Sejak menyerukan resolusi jihad tersebut, para santri dan rakyat melakukan perlawanan sengit dalam pertempuran di Surabaya. Pimpinan sekutu Brigadir Jenderal Aubertin Walter Sothern Mallaby tewas dalam pertempuran.
Hari Santri Nasional akhirnya dituangkang ke dalam Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 yang ditandatangani di Masjid Istiqlal, Jakarta. Dengan begitu, masyarakat dapat kembali mengingat perjuangan dan meneladankan semangat jihad para santri yang digelorakan oleh para ulama.
Jadilah santri yang handal dan selalu melindungi NKRI. Jayalah para santri Indonesia, tetap semangat dalam berjihad, dikutip dari berita SMP WACHID HASYIM 1 SURABAYA, Excelence With Character (keunggulan dengan karakter).
Acara peringatan Hari Santri Nasional yang digelar oleh keluarga besar SMK PK Dwija Bhakti Jombang tersebut, dengan tema “Ngaji dan Sholawat” bersama dengan seribu rebana KH. Nurhadi Alias Mbah Bolong.
Menurut keterangan Wahyudi Wijaya S.Pd kepala SMK PK Dwija Bahkti Jombang, untuk peringatan Hari Santri Nasional tahun ini, di SMK PK Dwija Bahkti Jombang, untuk yang pertama kali berkolaborasi dengan jamah seribu rebana.
Wahyudi juga mengatakan dalam acarapbtersebut, diikuti 1800 orang diantaranya siswa khusus kelas 17 dan bapak, ibu dari jamah seribu rebana. ungkapnya.
Masih seputar keterangan Wahyudi, Dia berharap untuk acara tersebut harus continew, setiap tahun harus bertambah lebih baik lagi dari tahun sekarang, Pungkasnya.
(Budiono/Masruroh -JK)